Minggu, 22 April 2012

Kumpulan Pantun 2012

ASSALAMUALAIKUM,

Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum diungkapkan. Suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain. Pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat oleh sebab itu disukai dan digunakan hingga kini. Dengan berpantun seseorang akan berfikir dan bermain-main dengan kata.
Berikut pantun-pantun yang saya ambil dari blog temen-temen

Bila tak punya buah ketimun.
Baiklah merujak mangga muda.
Dari pada duduk melamun.
Marilah kita berpantun ria


Ayang-ayang buah kepayang
Dimakan mabuk dibuang sayang
Bila bepantun menjelang petang
Semoga pikiran menjadi terang


Anak perawan berlaku santun.
Menjadi idaman para pemuda.
Bila enggan membalas pantun.
Komenlah saja apa adanya.






Kentang dipanggang dalam situn,
Dihidangkan panas diatas meja,
Bila dikau tlah pandai berpantun,
Ajaklah teman meramaikan pula


Anak perawan disarang penyamun
Sedang di-incar para pendekar
Apalah sulitnya dalam berpantun
Asal ceplos saja krn msh belajar


Lamalah sudah tidak ke kebun.
Tanaman habis dimakan rusa.
Bukan adik tak bisa berpantun.
Hanyalah karena belum biasa.


Rasa tak sanggup mendaki bukit.
Lebih baik naik dipunggung kuda.
Belajar berpantun tidaklah sulit.
Lebih sulit belajar naik sepeda.


Hiburan menonton layar tancap.
Baru pulang kerumah dipagi buta.
Nyatakan cinta tak mesti diucap.
Cukuplah dengan kerlingan mata.


Jangan sering-sering merujak mangga
Sekali-sekali makan lah pisang tembatu
Gara-gara mengerling ke janda muda
Pulang kerumah dihadiahi palang pintu


Suara beduk dialun-alun
Bawalah obor mulai berjaga
Masuk fesbuk hampir 3 tahun
Tapi bang mandor blom laku juga


Bang mandor pergi sejak pagi
Hendak menghalau kereta api
Sarapan dg semangkuk bakmi
Ibunya senyum haru dihati


Manis rasa si buah duku
Banyak dijual di tengah kota
Bang mandor bukan tak laku
Banyak syarat buat wanita


Duku Oku beli di Bogor
Sepuluh ribu dapat sebokor
Bang mandor tak mau tekor
Inginkan calon yg blom kendor


Bila suka di jalan terjal
Pake kerudung bewarna merah
Bila ingin cepat terjual
Tawarkan saja harga yg murah


Jalan-jalan ke pasar anyar
Beli es kopyor minum berdua
Silahkan saja dinda menawar
Bang mandor tentu menerima


Naik bajay keliling kota
Singgah dulu diwarung padang
Walau bang mandor sudah duda
Tapi perawan banyak yg senang


Makan rendang diwarung padang
Terasa pedas sambal balado
Walau perawan banyak yg senang
Tapi bang mandor milih yg jando


Minum es kopyor hanya berdua
Duduk disawah sambil ketawa
Kalau saja bang mandor suka
Jandanya itu beranak lima


Es kopyor manis diberi gula
Dihidangkan dg roti mentega
Bila si janda beranak lima
Bang mandor jd garuk2 kepala


Dodol garut berasa duren
Dibungkus rapi seperti permen
Dia cemberut dari kemaren
Berharap kamu kembali online


Tempoyak dibuat dari buah duren
Baju dia sobek dari kemaren
Tahukah teman istilahnya “duren”
Duren artinya adalah Duda Keren


Ikan belanak berenang-renang
Burung merpati membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Teringat pada dinda seorang
I
kan belanak berenang-renang
Burung merpati terbang melayang
Makannya enak tidur tak tenang
Banyak makan perutku kenyang


Burung merpati nelor di kandang
Gadis nan elok makai selendang
Makan soremu terasa kenyang
Modal fb-an sampai subuh datang


Burung merpati nelor di kandang
Gadis nan elok makai selendang
Kalau memang siap menantang
Ayolah berpantun sampai petang


Pergi memancing ikan seluang
Umpannya blatung di daun pisang
Kalau bepantun sampai besok siang
Badan ‘kan loyo dan sakit pinggang


Berkurun lama pergi menjauh
Wajah ku lihat di dalam mimpi,
Kalau dah kasih sesama sungguh
Kering lautan tetap ku nanti,


Surat ku layang untuk berkata
Penyampai hasrat kata di hati,
Kalaulah sungguh kasihkan saya
jangan dibuang sampai ke mati.


Burung merbah bewarna putih
Bertengger diatas pohon duku
Kalau sudah sama berkasih
Cepatlah pula temui penghulu.


Hujan lebat di kampung hulu
Basah kuyup gadis berkebaya
Maksud hati ke rumah penghulu
Penghulunya pergi ke Surabaya


Beli rotan di potong lima
Untuk memagar mawar nan biru
Menyemat janji penuh setia
Di depan penghulu mereka bertemu


Hujan lebat di kampung panjalu
Banjirpun datang dihalaman istana
Hatiku pilu menunggu penghulu
Akad nikah kutunggu masih lama


Semangka non biji ada dipasar
Warnanya merah begitu segar
Aku ucapkan halo apa kabar ?
Dia diam seolah tak dengar.


Dari Bandung ke Majalengka
Naik saja bis Po. Merdeka
Kalau dinda pengen semangka
Datang saja ke Sekretariat kita


Jalan-jalan ke talang semut
Bawalah bambu dengan grobak
Jika pikiranmu sedang kusut
Cobalah dulu makan martabak


Jemput nenek di Stasiun Senen
Bawa karung berisi duren
Bila ada salah yg kemaren
Maafkanlah aku wahai my friend.


Pergi mancing ikan seluang
Umpannya blatung di daun pisang
Kalau adik balas pantun abang
Bang galih tentu bertambah sayang


Ikan seluang ramai berenang
Mencari makan disore hari
Hati adik tentulah senang
Ada bang galih yg pandai berperi


Ikan seluang dapat serantang
Beroleh mancing di batang ari
Adik gembira CekFendi pun senang
Menyambut maghrib sebentar lagi


Duduk mancing tak bersuara
Sambil meneguk air kelapa
Hati senang selalu gembira
Banyak dulur suka menyapa


Minum dogan si kelapa muda
Diteguk siang kantukpun datang
Kak galih tak segan menyapa yg muda
Bepantun senang tak ingat utang


Rasa asam buah mengkudu
Buat bahan pembuat jamu
Semakin lama hatiku rindu
Bilakah kita dapat bertemu


Buah mengkudu di buat jamu
Batang jati di buat kursi
Kalau rindu ingin bertemu
Ayolah datang ke grup alumni


Bau masak buah mengkudu
Dicampur gula serta es batu
Bila saatnya bermalam minggu
Abang Leles ga’ mau diganggu


Terdengar nyaring suara gendang
Diiring irama gambus melayu
Jangan bersedih wahai mbak Endang
Kang Leles tersayang tetap milikmu


Paling enak sambal terasi
Sama enaknya rasa kuwaci
Besok kita pergi ke Bekasi
Nantikan aku di Karawaci


Kutaruh kuwaci didalam laci
Buat sangu apel ke Bekasi
Nanti kutunggu di Karawaci
’Kan kusiapkan sebuah taksi


Berpacaran sambil makan kuwaci
Jalan terjalpun akan kudaki
Sebelum diriku tiba di Karawaci
Janganlah engkau mendahului


Naik pesawat dari talang betutu
Sampai di Suta setengah satu
Tentu kutunggu tepat waktu
Tapi bawakanlah aku cerutu


Kalau tuan pergi ke kota
Naiklah delman ataupun ojek
Kalau nanti tuan ke jakarta
Jangan lupa bawa mpek-mpek


Kuda hebat ada di pulau sumbawa
Indramayu menghasilkan mangga
Bukan hanya empek2 ’kan kubawa
Tekwan dan model tentulah juga


Hendak kupetik si asam kandis
Tak ada kawan, naik sendiri
Pantun disusun buat sang gadis
Supaya bisa menjaga diri


Duduk bersila para bangsawan
Kopiah tapis, berlipat tajung
Disapa abang tampan rupawan
Adik manis langsung tersanjung


Satu purnama kasih terajut
Si abang belum tampak belangnya
Tak perlu sembah tak perlu sujud
Si gadis sudah lengket hatinya


Riuh rendah budak tertawa
Beradu gasing ditengah laman
Kemana mana slalu berdua
Bagaikan benang dengan sulaman


Pisang batu si-pisang kelat
Makanan monyet ditengah hutan
Hati sang gadis sudah terpikat
Rasa nak mati ditangan tuan


Harum semerbak wangi kenanga
Taruh sekuntum didalam kamar
Hati sang gadis berbunga-bunga
Si abang tampan datang melamar


Angkat gelas Raja bersulang
Minum anggur berwarna merah
Pengantin senang bukan kepalang
Hajad sepekan meriah sudah


Kayuh sampan hingga kehulu
Hendak menuju ke Indragiri
Sembilan pekan sudah berlalu
Tahunya abang sudah ber-istri


Tebang buluh di pulau panggung
Buluh ulung sudahlah tua
Minta cerai kepalang tanggung
Si gadis sudah berbadan dua


Rebana – gendang, indah dipukul
Tari sembah lalu tampilkan
Alangkah berat beban di pikul
Sudahlah nasip dikandung badan


Aduhai kasihan si gadis manis
Dulu dipuja, kini di hina
Siang malam hati menangis
Sesali badan tiada berguna


Dari medan menuju jawa
Singgah sejenak di raja basa
Pesan untuk adik semua
Jaga diri, sebelum binasa


Si mata empat mencabut pedang
Karna serunting tantang berlaga
Harta dan rupa boleh dipandang
Akhlak dan budi, teliti juga


Sungguhlah nikmat labu perigi
Di campur gula santan kelapa
Kemana badan dibawa pergi
Nasihat bunda, jangan dilupa


Basahlah badan karena peluh
Sapu tangan, tolong ambilkan
Tersusun rapi jari sepuluh
Ada salah mohon maafkan.


Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat

Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka

Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong

Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai

Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai

Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja

Kau mandi aku pun mandi
Kau renang aku pun renang
Jika kawan mampu mandiri
Beta pasti merasa senang

Bulu cenderawasih berkilauan
Burung merak sering menari
Walau kawan anak perantauan
Sidah jadi saudara sendiri

Anak ayam belajar berkokok
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan

Dari Seram ke Pulau Buru
Dalam kota beli papaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua

Ke kota Medan membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar

Buah duku dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia

Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa

Air laut asin rasanya
Kelapa muda manis airnya
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerja

Masuk toko membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik

Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah

Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur

Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris

Hujan angin bercampur badai
Hujam reda pergi ke pantai
Di sekolah jangan berkelahi
Kalau berkelahi tak jadi pandai

Anak bambu bernama rebung
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli

Tamasya ke kota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski kau sudah tersohor
Jangan lupakan ayah bunda

Gajah perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah

Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan

Dari mana datangnya linta
Dari tanah turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata terus ke hati

Hati berdetik dalam cahaya,
Seperti belati menikam dada
Cinta abadi kekal selamanya
Musim berganti tapi wajah takkan lupa

Menaiki kereta merknya honda
Pergi selayang kerumah hanapi
Bila cinta mekar di dada
Siang terkenang malam termimpi

Jalan-jalan ke kota paris
Banyak rumah berbaris-baris
Biar mati diujung keris
Asal dapat dinda yang manis…

Ke cimanggis membeli kopiah
Kopiah indah kan kau dapati
Begitu banyak gadis yang singgah
Hanya dinda yang memikat hati

Jika aku seorang pemburu
Anak rusa kan kudapati
Jika dinda merasa cemburu
tanda cinta masih sejati

Panah cinta Tlah menancap…
Kedua hati pun menyatu…
Asmara semakin mendekap…
Cinta takkan berlalu…

Banyak bunga di taman cuma satu kupetik
Banyak anak perawan cuma Adik yang cantik
Banyak buah semangka dibawa dalam sampan
Banyak anak jejaka cuma Abang yang tampan

Berjuta bintang di langit
Satu yang bercahaya
Berjuta gadis yang cantik
Adiklah yang kucinta

Demikianlah semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar

Maaf Ya Bila Komentar Anda Tidak Saya Balas,Karena Saya Tidak Selalu Online Malahan Jarang.Pesan Menyangkut SARA,PORNOGRAFI,dan SPAM Akan Saya Hapus.
Kalau Mau Tanya-Tanya silahkan email ke ebin,sobana@gmail.com Dengan Menyebutkan Judul Postingnya,
Terima kasih telah berkomentar yang baik demi kelangsungan Blog ini.

Free Budgie Green Cursors at www.totallyfreecursors.com